Sektor industri telekomunikasi saat ini semakin berkembang dan perusahaan seperti Telkomsel berusaha untuk tetap relevan di pasar. Telkomsel mengklaim bahwa perusahaan tersebut sudah mempertimbangkan berbagai potensi untuk pengembangan portofolio perusahaan melalui setiap rencana strategi bisnis yang akan dijalankan, termasuk salah satunya implementasi Fixed Mobile Covergence (FMC).
FMC adalah konvergensi dari sistem komunikasi fixed dan mobile yang ditandai dengan konvergensi di sisi terminal, network, maupun service. Telkomsel menegaskan bahwa seluruh proses operasional dan pengambilan kebijakan perusahaan telah mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta Business Judgement Rules sesuai aturan yang berlaku.
Implementasi FMC di Telkomsel akan memungkinkan perusahaan untuk menyediakan layanan komunikasi yang lebih luas dan fleksibel bagi pelanggannya. Ini akan memungkinkan pelanggan untuk mengakses layanan komunikasi baik melalui jaringan fikst maupun jaringan mobile dengan cara yang sama.
Hal ini akan memberikan pelanggan lebih banyak pilihan dalam hal layanan yang diterima dan memberikan perusahaan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan melalui penjualan layanan tambahan.
Selain itu, implementasi FMC juga akan membantu Telkomsel dalam mengatasi masalah kapasitas jaringan. Dengan mengintegrasikan jaringan fikst dan mobile, perusahaan dapat lebih efisien dalam mengelola kapasitas jaringan dan memberikan pelanggan layanan yang lebih stabil.
Namun, implementasi FMC juga memerlukan investasi yang cukup besar dalam infrastruktur jaringan dan perangkat keras. Perusahaan juga harus memastikan bahwa semua perangkat dan layanan yang digunakan dapat bekerja secara harmonis dengan jaringan yang ada.
Secara keseluruhan, implementasi FMC di Telkomsel akan memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan dan pelanggan. Namun, perusahaan harus mempertimbangkan dengan baik investasi yang diperlukan dan memastikan bahwa implementasi dilakukan dengan benar untuk mencapai hasil yang diharapkan.