PT Tifa Finance Tbk (TIFA) menargetkan pertumbuhan pembiayaan moderat pada tahun depan, dengan tingkat pertumbuhan hanya sekitar 5-10%. Hal ini sama dengan target pertumbuhan di tahun ini. Alasannya adalah karena diperkirakan melambatnya industri pembiayaan pada tahun depan.
Menurut Direktur Utama Tifa Finance, Bernard Thien Ted Nam, sepanjang semester pertama tahun depan akan terjadi penurunan pembiayaan, salah satunya karena faktor ketidakpastian ekonomi. Saat ini, perusahaan fokus pada tiga sektor yang dibiayai, yaitu infrastruktur, kesehatan, dan logistik, dengan masing-masing porsi 30% dari target pembiayaan perusahaan.
Menurut dia, sumber pembiayaan perusahaan di tahun depan 80% masih akan bersumber dari pinjaman perbankan, sisanya akan diterbitkan dalam bentuk surat utang jangka menengah. Sebagai gambaran, hingga kuartal ketiga tahun ini, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,29 triliun. Angka ini lebih rendah 7,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 1,40 triliun.
Selain menargetkan pertumbuhan pembiayaan moderat, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) juga mengkonfirmasi bahwa perusahaan akan tetap fokus pada sektor infrastruktur, kesehatan, dan logistik. Perusahaan akan terus mengejar peluang bisnis yang ada dalam sektor-sektor tersebut dan berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar serta meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
Perusahaan juga akan terus menjaga kualitas portofolio pembiayaannya dengan melakukan diversifikasi risiko dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam mengambil keputusan pembiayaan. Selain itu, perusahaan akan terus meningkatkan efisiensi operasional dan mengejar inovasi dalam meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah.
Secara keseluruhan, PT Tifa Finance Tbk (TIFA) optimistis dengan prospek bisnis di tahun depan dan berupaya untuk mencapai target pertumbuhan pembiayaan yang ditetapkan. Perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja keuangan dan menjaga kualitas portofolio pembiayaannya serta fokus pada sektor yang menjanjikan.